Sekali Merengkuh Dayung...

Edisi: 49/28 / Tanggal : 2000-02-13 / Halaman : 29 / Rubrik : NAS / Penulis : Pareanom, Yusi A. , ,


STAMINA Presiden Abdurrahman Wahid perlu dipujikan. Tiga belas negara dia kunjungi dalam perjalan- an enam belas harinya. Jadwal yang demikian padat tampak dilaluinya dengan enteng. Buktinya, di samping melakukan perundingan bilateral dengan para kepala negara yang dikunjungi, presiden masih mampu melempar pernyataan yang membuat suasana di Tanah Air mendidih. Padahal, situasi sudah lumayan hangat sebelum dia berangkat. Sebut saja kasus Ambon, Aceh, juga kasus pelanggaran hak asasi di Timor Leste yang masih jauh dari reda. Apakah Presiden keempat ini sengaja "mengabaikan" masalah di depan mata dengan melawat ke luar negeri?

Justru sebaliknya. Menurut pengamat politik Imam B. Prasodjo, Presiden memilih melawat ke luar negeri pada hari-hari ini karena ia sangat sadar kunjungannya akan bermanfaat dalam penyelesaian masalah di daerah yang bergolak. "Dukungan internasional, itulah kata kuncinya," kata Imam.

Dalam kunjungan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?