Perginya Popo 'kucing' Iskandar
Edisi: 49/28 / Tanggal : 2000-02-13 / Halaman : 85 / Rubrik : OBI / Penulis : Fadjri, Raihul , ,
SUATU hari, pada 1963, terjadi "perang" hebat di rumah pelukis Popo Iskandar. Sederhana saja soalnya. Popo membiarkan kucing tetangga memenuhi rumahnya, sehingga populasinya mencapai puluhan ekor. Sebaliknya, sang istri, Djuariah, jengkel setengah mati. Betapa tidak, selain menimbulkan suara gaduh karena berebut makanan, hewan bermata nyalang itu meninggalkan kotoran seenaknya hampir di setiap pojok rumah. Puncaknya, Djuariah pun mengusir gerombolan kucing itu. Tapi, esoknya, kucing-kucing itu datang kembali. Rupanya, ada yang jatuh hati pada mereka. "Tidak mungkin saya mengusir kucing dari rumah, karena kucing sumber inspirasi saya," ujar Popo Iskandar.
Cerita ini diungkapkan Popo ketika ia menggelar pameran retrospektif untuk menyambut 55 tahun karirnya sebagai pelukis di Galeri Nasional, Jakarta, Februari 1999. Kucing memang "merek dagang" Popo Iskandar. Kucing menjadi tema (subject matter) yang dominan dalam perjalanan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…