Bumn Di Tangan Partai Politik
Edisi: 48/28 / Tanggal : 2000-02-06 / Halaman : 15 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,
DEMOKRASI boleh saja diyakini sebagai sistem politik yang terbaik, tapi bukan berarti tak ada sisi gelapnya. Ekses kaitan antara politik dan uang adalah salah satu di antaranya. Maka, ketika Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan akan mengganti delapan direktur utama badan usaha milik negara (BUMN), teropong perhatian masyarakat selayaknya diarahkan pada proses pengambilan keputusan di balik pernyataan itu.
Pasalnya, BUMN selama ini dikenal sebagai gudang duit bagi kalangan birokrat, penguasa, dan para kroni mereka. Sudah bukan rahasia lagi bahwa banyak pimpinan institusi bisnis milik negara yang hidup mewah pada masa lalu, kendati lembaga yang dikelolanya rugi melulu. Memang, sekarang pemerintahan telah berganti, tapi budaya yang sudah menyeruak di dalam BUMN selama tiga dekade tentu tak langsung berubah dan pasti akan meninggalkan sejumlah residu.
Residu itu bisa berbagai kemungkinan. Yang paling berbahaya adalah bila BUMN tetap menjadi sapi perah bagi para pengelolanya dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.