Sulitnya Meliput Konflik Di Maluku
Edisi: 48/28 / Tanggal : 2000-02-06 / Halaman : 51 / Rubrik : MD / Penulis : Setiyardi , Arjanto, Dwi , Hakim, Jalil
BUCE Serpara tampak tegang. Kemarahan terlihat jelas di wajah laki-laki kelahiran Maluku itu. Penyulutnya adalah headline sebuah koran Ibu Kota yang menyebutnya sebagai provokator kerusuhan di Maluku yang tidak kunjung mereda setelah meletus sekitar setahun silam. Akibatnya, Buce harus hengkang dari rumahnya mencari tempat persembunyian. "Pers telah memfitnah tanpa konfirmasi. Pers ikut memperburuk keadaan di Maluku," kata Buce dengan suara bergetar sambil membanting koran yang membuatnya gusar itu.
Agaknya, kemarahan Buce merupakan buah dari beberapa pemberitaan awak media massa yang kentara sekali telah meliput konflik Maluku secara tak berimbang. Asas cover both sides-sebuah prinsip yang seharusnya dijunjung tinggi dalam dunia jurnalistik-rupanya tak lagi menjadi pegangan dalam pemberitaan konflik berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…