Siam Di Tangan Sang Dewa Timur
Edisi: 47/28 / Tanggal : 2000-01-30 / Halaman : 44 / Rubrik : LAY / Penulis : Budiman, Irfan , ,
TUBUHNYA begitu tipis. Raut wajahnya renta dihias sebaris kumis putih di bawah hidungnya. Hanya pakaian dan tongkat yang digenggamnya yang membedakan dia dengan rakyat Siam. Namun, pada usianya yang senja, dia tahu, dia telah menjadi salah satu penentu perjalanan bangsa Thailand. Gaya kepemimpinan yang terbuka terhadap Barat membuat negaranya menjadi negara di Asia Tenggara yang tak terjamah imperialisme Eropa.
Raja Mongkut, yang dikenal dengan nama Rama IV, adalah penerus dinasti Chakri, yang didirikan panglima militer Chakri atau Rama I pada 1782. Meski Mongkut anak ke-43 dari Raja Rama II, karena dia merupakan anak pertama laki-laki dari ratu, dialah yang kemudian menjadi ahli waris takhta. Dia dipanggil Chao Fah Mongkut, yang berarti Pangeran yang Agung. Hingga usia sembilan tahun, Mongkut tinggal di istana dekat Sungai Chao Phraya. Di sana dia mendalami agama Buddha, belajar menunggang kuda atau gajah, dan berlatih menggunakan senjata. Pada usia 12 tahun, ayahnya menempatkannya di militer Thailand. Rama II memang mempersiapkannya menjadi penggantinya.
Namun, saat ayahnya meninggal pada 1824, Mongkut, yang masih berusia 20 tahun, dianggap belum layak memangku jabatan agung itu. Dewan kerajaan memutuskan untuk memilih Phranangklao, kakak tiri Mongkut…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…