Melawan Ancaman Antraks

Edisi: 47/28 / Tanggal : 2000-01-30 / Halaman : 58 / Rubrik : KSH / Penulis : Wicaksono , Kuswardono, Arif A. , Supriyatun, Upik


BAU menyengat terasa menusuk hidung. Asap masih terlihat mengepul di kawasan hutan jati Desa Ciparungsari, Kecamatan Campaka, Purwakarta, Jawa Barat, pekan lalu. Di situlah ribuan ternak burung unta milik PT Cisada Kemasuri harus dibakar setelah dinyatakan positif tertular antraks atau penyakit radang limpa.

Gejala antraks di Campaka mulai tercium pada Agustus 1999. Ketika itu, pihak perusahaan curiga terhadap kematian burung peliharaannya yang mencapai 3-5 ekor per hari. Jumlah ini tergolong luar biasa karena selama ini tingkat kematian satwa impor itu paling banter seekor per bulan. Kami lalu menghentikan pasokan daging burung unta ke restoran-restoran, mengadakan konsultasi dengan seorang pakar penyakit menular hewan di Institut Pertanian Bogor, lalu menelitinya di Balai Penelitian Penyakit Menular Hewan di Bogor pada November 1999," ujar Beti S., manajer peternakan PT Cisada Kemasuri.

Sampel burung unta yang diteliti ternyata memang terinfeksi kuman antraks. Maka, semua ternak asal Afrika itu diputuskan dibakar demi mencegah meluasnya penyebaran kuman. Namun, rakyat setempat yang tergabung dalam peternakan plasma dan menjadi pemilik ternak tersebut…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14

Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…

D
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16

Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…

C
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16

Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…