Empat Pilar Eka Tjipta

Edisi: 45/28 / Tanggal : 2000-01-16 / Halaman : 122 / Rubrik : EB / Penulis : Taufiqurohman, M. , Tanjung, Leanika ,


EKA Tjipta Widjaja sekarang suka menghabiskan waktu di antara koleksi batu giok, patung porselen, atau lukisan. Pria kelahiran Fujian, Cina, itu rupanya mengagumi kuda. Ia menyimpan puluhan lukisan kuda dan patung kuda. Hobi begini hampir tak terbayangkan dua atau tiga tahun lalu, tatkala krisis ekonomi datang menerpa. Sekarang ia banyak berada di Singapura. Hanya sesekali kakek 76 tahun dengan puluhan cucu itu datang ke kantornya di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. "Kadang-kadang dia hanya bernostalgia dan ngobrol dengan teman-temannya," kata seorang eksekutif Grup Sinar Mas, kelompok usaha yang dibesarkan Eka.

Sesungguhnya, beban Eka belum lepas benar. Sinar Mas masih harus menyingsingkan lengan baju mengatasi krisis yang sudah berjalan dua setengah tahun ini. Dan Eka sempat kehilangan pilar penting bisnisnya, Bank Internasional Indonesia (BII). Padahal, setelah masuk Indonesia pada 1930, Eka susah payah merawat BII,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…