Sedikit Rezeki Buat Oemar Bakrie
Edisi: 44/28 / Tanggal : 2000-01-09 / Halaman : 51 / Rubrik : PDK / Penulis : Budiman, Irfan , Arjanto, Dwi , Wijana, A.S.
SETIAP malam, Saelan memacu sepeda motornya membelah kegelapan. Bersama pengojek lainnya, pria berusia 48 tahun itu biasa ngetem di Plaza Kudus. Lewat tengah malam, barulah ia pulang ke rumah dengan membawa uang Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Belum sempat lama tertidur, sehabis salat subuh, dia bangun untuk mempersiapkan materi mengajar pagi hingga siang harinya. Begitulah Saelan mengisi hari. Siang mengajar, malam membelah kegelapan demi beberapa belas ribu rupiah. Tuntutan hidup memaksa ayah empat anak itu merangkap dua pekerjaan sekaligus. Tapi hidupnya tetap saja kembang kempis. "Gaji saya sudah habis dipotong pinjaman koperasi," tutur lelaki kurus ini.
Kisah gulana itu bukan hanya menimpa Saelan, yang sudah menjadi guru selama 17 tahun, tapi juga ribuan engku di negeri ini. Sudah lama hidup "Oemar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…