Menjelang Natal Dan Idul Fitri

Edisi: 12/27 / Tanggal : 1998-12-28 / Halaman : 90 / Rubrik : KL / Penulis : Sutrisno, Muji , ,


Muji Sutrisno

KETIKA Paul Ricoeur menjelaskan mengapa tafsiran etis dogmatis mengenai sabda atau wahyu lebih mudah beku ketimbang tafsir estetis dari para agamawan, jawabannya ada pada kelenturan dan nurani estetis manusia. Mengapa demikian? Nurani manusia itu mudah tersapa dan terharu serta sangat peka selaku sang pendengar sabda (menurut istilah Karl Rahner). Sedangkan tafsir etis, seperti diyakini oleh Paul Ricoeur, condong berhenti dalam perlawanan dikotomis jahat dan baik, dosa dan tidak dosa, yang menyumbat nurani dalam genangan rasa bersalah yang timbul tiap kali melanggar larangan agama.

Penjelasan di atas mungkin mampu menjernihkan mata hati kita mengapa agama condong berwajah formal, ritual, berciri ajaran dan larangan, sedangkan religiusitas keimanan nurani lebih mampu berdialog dengan para hanif dan para peziarah yang berbeda agama tapi satu alur…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…