Manggarai, Sekeping Wajah Buram Jakarta

Edisi: 10/27 / Tanggal : 1998-12-14 / Halaman : 39 / Rubrik : INVT / Penulis : Wiremmer, Hendriko L. , Hidayat, Agus , Budyarso, Edy


PELOR ternyata tak hanya meletus di Semanggi. Di Kelurahan Manggarai, Jakarta, seorang anak muda yang belum genap 24 tahun roboh bersimbah darah menjelang pergantian hari, November lalu. Sebuah peluru tak lazim--berbentuk potongan besi tajam--menembus dadanya yang tipis, lalu mengantar nyawanya ke alam baka beberapa jam kemudian.

Johari nama anak muda itu. Pekerjaan? Penganggur. Pendidikan? Tak sampai kelas dua SMP. Bukan siapa-siapa, memang. Toh identitasnya yang khas marjinal tetap menjadi "apa-apa" ketika yang dibicarakan adalah sebuah kematian muda yang sia-sia.

Johari hanya satu nama saja. Perkelahian antarkampung yang menyebabkan kematiannya telah menjadi sesuatu yang rutin di Manggarai, sesuatu yang telah membuat frustrasi siapa saja yang mencoba menghentikannya, dan membuat putus atas siapa saja yang mencoba menyelami sebab-sebabnya.

Manggarai adalah medan pertempuran. Tidak persis seperti Beirut atau Sarajevo di masa lalu, namun orang bisa melihat miniaturnya di beberapa titik di kawasan yang padat penduduknya ini. Tak jauh dari Stasiun Manggarai, misalnya, di kedua sisi rel kereta api yang membelah dua kampung yang bermusuhan, orang bisa menyaksikan tumpukan ban-ban bekas, dalam keadaan utuh maupun terbakar.

Itu adalah dinding pertahanan masing-masing pihak. Jika tawuran pecah, warga berlindung di balik ban-ban itu. Jika mereka terdesak, ban-ban itu dibakar untuk menghalangi gerak maju lawan. Pada hari-hari "gencatan senjata", di sepanjang rel, tegak beberapa warung makan yang dikemas secara portable. "Sehingga mudah mengungsi kalau ada tawuran," ujar salah seorang pemilik kedai makan kecil.

Di Kampung Menteng Jaya, tak jauh dari situ, dinding rumah-rumah berbelang hitam, bekas ledakan bom molotov--bensin bercampur soda api. Di seberang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.