'mereka Jual, Kami Beli'
Edisi: 10/27 / Tanggal : 1998-12-14 / Halaman : 47 / Rubrik : INVT / Penulis : Wiremmer, Hendriko L. , Hidayat, Agus , Budyarso, Edy
Ini kisah para "prajurit tempur" Manggarai. Ibu-ibu dan remaja putri ikut terlibat. Ada intelijen, bagian logistik, dan tim medis.
Mulyadi: Bertaruh Nyawa di Garis Depan
Sepintas anak muda 19 tahun ini terlihat tenang dan alim. Kalau ngobrol ia lebih banyak mengumbar senyum ketimbang menimpali lawan bicaranya. Mulyadi yang agak kurus tinggi ini sepertinya bukan tampang tukang tawur. Tapi jangan salah sangka. Kalau lawan menyentuh garis batas kampungnya, apalagi menyerang jauh hingga ke gang-gang kampung, Mulyadi akan mempertaruhkan nyawanya paling depan.
Berani betul? "Orang tuaku tidak melarang. Mereka hanya minta agar tidak terlalu nekat dalam tawuran," katanya kalem. "Tapi, begitu melihat kenekatan pihak lawan, aku sepertinya tertantang." Ia mengaku berani maju ke garis depan melawan samurai lawan kendati ia hanya bermodal kayu. Sebuah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.