Aksi Borong, Siapa Sokong?
Edisi: 09/27 / Tanggal : 1998-12-07 / Halaman : 74 / Rubrik : EB / Penulis : Chamim, Mardiyah , Arjanto, Dwi , Cahyani, Dewi Rina
BISNIS tak selalu hitam-putih. Di tengah gelombang tindak kekerasan, tragedi Semanggi, dan kerusuhan rasial, indeks harga saham gabungan (IHSG) justru lancar smelenggang. Setelah sebulan bertahan di posisi 300-an, indikator yang merekam pergerakan harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) itu melambung hingga 434angka tertinggi sejak enam bulan terakhir. Ini agak ganjil. Soalnya, biasanya IHSG langsung merosot begitu ada kerusuhan.
Lompatan harga saham ini langsung memancing optimisme: bursa saham punya jalan sendiri dan, boleh jadi, kebal huru-hara. Berkibarnya indeks harga saham sebenarnya terasa klop dengan nilai tukar rupiah yang tetap anteng di kisaran Rp 7.000 - 8.000 per dolar. Dan, karena rupiah anteng lantaran ''intervensi" Bank Indonesia, bukankah tidak mustahil IHSG melejit juga gara-gara kena dongkrak? Spekulasi pun merebak: pemerintah ikut membeking kenaikan harga saham
Kepala Riset Pentasena Securities, Mohamad Syahrial, termasuk yang percaya ada the invisible hand yang mengatur menanjaknya IHSG. Motifnya sederhana: mengukuhkan klaim bahwa fundamental perekonomian sudah membaik. Ujungnya, hal ini bisa dijadikan bukti bahwa kinerja kabinet Habibie cukup jitu.
Caranya? Agar kelihatan lebih mulus, tentu tak bisa ''mengobok-obok" secara langsung, tapi dengan meminjam tangan investor asing. Kebetulan, sejak awal Oktober lalu, sebagian kecil investor asing lebih giat bermain saham ketimbang sebelumnya.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…