Nurul

Edisi: 09/27 / Tanggal : 1998-12-07 / Halaman : 78 / Rubrik : CTP / Penulis : Goenawan, Muhamad , ,


APA dia, apa saya? Ancamankah yang datang itu, atau sesuatu yang tak berbahaya? Dapatkah saya menyapanya dengan bahasa yang saya punya, dengan tegur yang saya kenal?

Identitas dipersoalkan ketika, lewat pintu gerbang, orang asing pun masuk. Itu kalimat dari James Baldwin, penulis hitam yang termasyhur itu. Itu juga mungkin kalimat untuk banyak orang di hari ini. Malang atau mujur, kini pintu gerbang itu sudah tidak bisa ditutup lagi.

Mari kita baca cerita Nurul Agustina. Pengalaman pertamanya ketika orang asing masuk ke dalam dunianya adalah ketika ia duduk di SMA. Seperti dikatakannya sendiri, "Saya terus tumbuh di kalangan yang homogen, yang semuanya beragama Islam." Di SMA negeri itu, ia menghadapi banyak "kesulitan". "Sangat sulit bagi saya menerima kenyataan bahwa teman sebangku saya adalah seorang Katolik yang saleh dan rajin beribadat ke gereja".

Sebenarnya homogenitas dunia Nurul sendiriseperti halnya berjuta-juta orang Indonesia laintidak pernah utuh. Ayahnya seorang dosen IAIN, asal Mojokerto, Jawa Timur, dengan latar belakang NU.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…