Di Balik Gembok Planet Bali
Edisi: 13/28 / Tanggal : 1999-06-06 / Halaman : 44 / Rubrik : INVT / Penulis : Dharmasaputra, K.
MIMPI muncikari kondang Hartono Setyawan buyar berantakan. Cita-citanya mendirikan Planet Bali, sebuah pusat wisata megah di Pulau Dewata, amblas sudah. Dua tahun lalu, Pemerintah Daerah (pemda) Bali mencabut izin usahanya. Bahkan, kini, ia terancam kehilangan seluruh asetnya. Kredit Rp 8,5 miliar-kemudian berbiak menjadi Rp 21 miliar-yang dikucurkan Bank Artha Graha (BAG) akhirnya malah mencekik lehernya. Baru-baru ini, tanah plus bangunan Planet Bali dan di Kompleks Darmo I, Surabaya, telah disita oleh bank milik taipan Tommy Winata itu.
Padahal, menurut Hartono, proyek itu jadi tumpuannya untuk banting setir dari bisnis syahwat yang selama ini digelutinya. Juga, bagian dari ambisinya untuk menandingi nama besar Planet Hollywood dan Hard Rock Cafe di dunia hiburan. Planet Bali dirancang sebagai one stop entertainment. Sebuah konsep terpadu: hotel, restoran, pertokoan, lapangan golf mini, karaoke, dan pub. Untuk itu, Hartono tak tanggung-tanggung. Seluruh dinding bangunan dilukis dengan gaya Bali oleh seniman setempat. Tak kurang dari Rp 13 miliar dibenamkannya di lahan seluas 13 hektare di Jalan Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kabupaten Badung itu.
Yang dahsyat, Hartono secara tegas menuding Tommy berada di balik malapetaka itu. "Saya habis-habisan dia kerjai," kata pria berkucir itu dengan geram. Menurut dia, Tommy sejak awal telah merancang perangkap untuk mengangkangi Planet Bali, termasuk berkolusi dengan pejabat di Bali untuk membekukan usahanya itu. (Lihat: Pengakuan Hartono).…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.