Asuransi Kerugian, Membayar Harga Sebuah Risiko

Edisi: 14/28 / Tanggal : 1999-06-13 / Halaman : 79 / Rubrik : SUP / Penulis : , ,


Tak banyak yang nasibnya "mujur" seperti Edy. Sepasang suami-istri warga keturunan, yang tak mau disebut namanya, hanya bisa tertegun menyaksikan semua harta bendanya lenyap dalam sehari. Dua anaknya masih balita. Pasangan ini kehilangan rumah, harta, dan seluruh isinya ketika kawasan Glodok dilanda kerusuhan pada 13-14 Mei 1998. Kini, mereka terpaksa tinggal di rumah kerabatnya. Tanpa asuransi apa pun, sukar membayangkan bagaimana nasib pasangan itu. Entah kapan pasangan itu mampu membangun kembali semua yang pernah mereka miliki.

Pastilah banyak anggota masyarakat yang menderita dalam tragedi 13-14 Mei 1998 yang lalu. Kerusuhan itu meluluhlantakkan ratusan rumah, gedung, barang-barang, mobil, yang dibakar ataupun dijarah. Puluhan triliun rupiah, demikian estimasinya, lenyap dalam sekejap. Mereka yang mengasuransikan hartanya barangkali sedikit lega, mereka yang tak punya asuransi harus menanggung rugi tak sedikit.

Perusahaan asuransi sedikitnya mengeluarkan dana pertanggungan sebesar Rp 8 triliun akibat kerusuhan Mei tahun lalu. Sebanyak Rp 3 triliun untuk mengganti kerugian fisik bangunan, Rp 2,5 triliun untuk mengganti isi gedung yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
TEMPO DAN DUNIA YANG BUNDAR
1991-03-09

Pada ulang tahun ke-20, tempo menerbitkan edisi khusus yang menampilkan "duta-duta" tempo yang berhubungan dengan…

P
PESTA, PRESTASI DAN BISNIS
1989-08-26

Sea games xv di kuala lumpur dari 20 agustus 1989 s/d 31 agustus 1989. diikuti…

M
MEREKA YANG TERBAIK
1989-09-09

Sea games xv di kuala lumpur, dengan indonesia menjadi juara umum. nurul huda & eric…