Dipayungi Istana Dan Senayan
Edisi: 01/36 / Tanggal : 2007-03-04 / Halaman : 33 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Setyarso, Budi, ,
DUA lelaki berdebat sengit. Yang satu Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra, yang lain Rony Santana, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pria pertama, yang terus mengisap rokok Djarum merah, berkeras bahwa menteri boleh menentukan penunjukan langsung dalam pelaksanaan proyek pemerintah. Yang lain berpendapat sebaliknya.
Adegan ini terjadi ketika Yusril diperiksa sebagai saksi kasus korupsi pengadaan alat identifikasi sidik jari otomatis Departemen Hukum dan Perundang-undangan, kantornya sebagai menteri pada 2004. Dua jam lebih tak mencapai titik temu, Yusril berkata, âSudahlah debat ini diakhiri saja, nanti jadi panjang urusannya.â
Dalam pemeriksaan di lantai II gedung KPK, Jakarta, Kamis dua pekan lalu itu, Yusril menegaskan, âAnda menyalahkan saya,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…