Politik Pangan Pasca-fragmentasi

Edisi: 04/27 / Tanggal : 1998-11-02 / Halaman : 78 / Rubrik : KL / Penulis : Dillon, H.S. , ,


H.S. Dillon

KATA fragmentasi mungkin lebih tepat untuk mencerminkan tahap perkembangan atau perubahan dalam hubungan pusat-daerah seperti yang kita saksikan sekarang. Alasannya adalah karena tindakan dan keputusan yang diambil oleh pejabat di daerah akhir-akhir ini lebih merupakan pengalihan wewenang oleh strata pemerintahan yang lebih rendah, tanpa perencanaan ataupun persetujuan dari strata pemerintahan yang lebih tinggi.

Faktor utama yang menyebabkan perubahan sikap itu adalah ketidakberdayaan pusat mengatasi krisis. Beberapa faktor lainnya adalah pola tindakan pemerintahan Habibie, kelumpuhan dunia usaha, dan merosotnya citra ABRI. Krisis bujeter turut membatasi kemampuan pusat untuk mengalirkan dana sehingga daerah terpaksa mengambil inisiatif agar dapat bertahan. Bahkan revisi APBN 1998/1999 telah ikut memudarkan citra Bappenas di mata daerah.

Dalam pada itu, merosotnya nilai riil pendapatan resmi pegawai negeri sipil tidak memberikan pilihan lain kepada petugas di daerah kecuali meneruskan pola kerjanya yang lama. Jadi, tidaklah mengherankan apabila dana jaringan pengaman yang dirancang untuk meringankan penderitaan kelompok rakyat yang paling miskin tidak seluruhnya mencapai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…