Ikhwan Diciduk, Amir Masih Buron
Edisi: 08/28 / Tanggal : 1999-05-03 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Zulkifli, Arif , Sepriyossa, Darmawan ,
MATAHARI belum genap menerangi tanah. Ikhwan sedang sibuk dengan tugas rutinnya di dapur: menyiapkan bumbu nasi goreng. Lelaki berperawakan tinggi besar itu memang sering membantu istrinya bikin sarapan untuk mereka dan ketiga anaknya. Sekonyong-konyong pintu rumah didobrak. "Apakah kamu bernama Ikhwan?" tanya salah seorang di antara sejumlah aparat bersenjata. Ikhwan mengangguk, lalu diseret keluar. "Kamu kenal dengan orang ini?" Yang ditanya geleng kepala. Seseorang yang disodorkan polisi sebagai petunjuk cuma berdiri membelakangi. Wajahnya tak tampak.
Rumah Ikhwan digeledah. Lemari, kasur, dan tempat tidur diobrak-abrik. Sejumlah barang bukti diamankan: kaset nasyid, kasidah berbahasa Arab, dan sejumlah majalah, di antaranya Sabili. Tukang servis AC yang bekerja di perusahaan swasta Jakarta itu lalu dibawa pergi. Belakangan Melly, istri Ikhwan, baru tahu bahwa suaminya telah meringkuk di dalam sel tahanan Kepolisian…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?