Dan Sandy Nayoan Menjadi Juru Penerang
Edisi: 08/28 / Tanggal : 1999-05-03 / Halaman : 90 / Rubrik : TER / Penulis : Chudori, Leila S. , ,
ITU suara Entin kecil (Putri Dewina Santi). Jari telunjuknya menunjuk sebuah maket kecil yang terbuat dari tanah liat. Kemudian, Entin mulai bercerita tentang desanya nun di Plered, Jawa Barat sana, yang dulunya damai dan tenteram. Namun, datanglah hari nahas itu_. Pada suatu malam ketika warga kampung tengah asyik menonton layar tancep, terjadi perdebatan panas antara Adek (Sandy Nayoan) dan Usep (Eddy Riwanto). Hanya beberapa saat setelah perdebatan, tiba-tiba mayat Adek ditemukan di bawah tebing yang curam dengan darah yang bercucuran dari mulutnya. Adakah ia bunuh diri? Atau, mungkin ia dibunuh? Kalau ia dibunuh, siapa yang membunuhnya? Maka, tugas Pak Kades (Wawan Wanisar) dan aparatnya adalah mengisi teka-teki silang sang pembunuh. Apakah pembunuhnya Usep, yang baru saja bertengkar mulut dengan Adek beberapa saat sebelum dia tewas? Atau, Nur, si bunga jelita istri…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…