Genderang Perang Ditabuh Xanana?

Edisi: 06/28 / Tanggal : 1999-04-19 / Halaman : 24 / Rubrik : NAS / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Wiyana, Dwi , Hermawan, Hardy


TELEPON di kamar Xanana Gusmao berdering. Jarum jam di rumah tahanan Salemba, Jakarta, Senin pekan lalu, menunjuk pukul 21.30. Suara di seberang sana datang dari bumi Loro Sae. Isinya berita berdarah: 17 rakyat Liquica mati dibantai. Presiden Conselho Nacional Resistencia de Timorese (CNRT) ini pun meradang. Suaranya terdengar menggeledek_dalam bahasa Tetun. Sambil menggenggam telepon, satu per satu barang di depannya dibanting. Botol, gelas, akuarium, dan suvenir pecah berantakan.

Meredakan amarah, ia lalu tepekur di tepi ranjang. Kedua tangannya merengkuh kepalanya yang menunduk dalam. Ia mulai mengetik. Hasilnya, sebuah pernyataan dua lembar bertajuk "Falintil Resumes Their Mission in Defence of The People of East Timor"_Falintil Melanjutkan Misi Mereka Membela Rakyat Timor Timur. Isinya memberi kewenangan penuh pada Falintil_sayap militer CNRT_membela rakyat Tim-Tim dari pembunuhan dan provokasi milisi sipil yang dipersenjatai ABRI. Selain itu, mendesak PBB segera mengirim pasukan perdamaian.

Keesokan harinya, Republik geger. Mengutip pengacara Xanana dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, Johnson Panjaitan, pers menulisnya tebal-tebal sebagai "Pernyataan Perang". Rupanya, Johnson keseleo lidah. Ketua Solidaritas untuk Penyelesaian Damai Timor Leste (Solidamor), Bonar Tigor Naipospos, melihat "kecelakaan" itu akibat salah tafsir. "Dalam pernyataan asli, tidak ada kata pernyataan perang," katanya. Tigor melihat sasaran sebenarnya: mendesak PBB lebih serius menyikapi kondisi keamanan di Tim-Tim.

Pemerintah langsung gerah. Merasa ditantang, Panglima ABRI Jenderal…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?