Toety Dan Koran Yang Mencoba Bertahan
Edisi: 06/28 / Tanggal : 1999-04-19 / Halaman : 62 / Rubrik : OBI / Penulis : Zulkifli, Arif , Hakim, Jalil , Abidien, Zed
LAGUNYA yang terakhir adalah Kemesraan. Dan pada saat berendam di bathtub-nya yang nyaman, Selasa, 6 April lalu, Toety Azis mengembuskan napas yang terakhir. Toety Amisoetin Agoesdinah Soekaboel, demikian nama lengkapnya, meninggalkan harian Surabaya Post, salah satu koran terkemuka di Jawa Timur, yang didirikannya bersama almarhum suaminya, Abdul Azis.
Toety memulai karirnya sebagai wartawan di kantor berita Domei, cikal bakal kantor berita Antara di Surabaya. Di masa revolusi kemerdekaan, perempuan kelahiran Madiun pada 8 September 1924 itu pernah berjasa menyelundupkan dokumen rahasia yang harus disampaikan kepada Jenderal Soedirman. Karena jasanya itu, ia oleh pemerintah pernah akan diberi bintang gerilya. Tapi, dalam kerendahan hati, ia menolak bintang itu.
Pada 1 April 1953, dalam suasana politik yang belum stabil,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…