Dan Teater Yang Sentralistis
Edisi: 01/27 / Tanggal : 1998-10-12 / Halaman : 90 / Rubrik : TER / Penulis : Zulkifli, Arif , ,
PANGGUNG itu diliputi warna hitam. Di bagian belakang ada undak-undakan sederhana yang muram. Tiang-tiang tinggi tertancap di beberapa bagian pentas. Seperangkat gamelan diletakkan pada panggung kecil di sudut ruang. Sinar lampu redup. Bayang-bayang menghilang.
Begitulah suasana panggung pementasan Suku Naga, 29-30 September lalu di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, sebagai bagian dari Art Summit Indonesia II.
Suku Naga adalah karya Rendra yang dipentaskan pertama kali 23 tahun lalu dan berupaya mengangkat problem sosial dalam kesenian berbentuk teater. Problem sosial dalam seni merupakan sumber inspirasi yang tidak pernah mati. Semangat itulah yang tampaknya akan diwujudkan Rendra melalui Suku Naga meski dalam pementasan kali ini ia gagal.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…