Albert Camus, Art Summit, Dan Orang Hottentot
Edisi: 04/27 / Tanggal : 1998-11-02 / Halaman : 84 / Rubrik : SN / Penulis : Srengenge, Sitok , ,
"Hidup ini tidak mudah, tetapi untunglah ada penghiburnya, yaitu agama, seni, dan cinta yang kita tumbuhkan pada diri orang lain."
Ungkapan Albert Camus itu tertera di sampul belakang katalog Art Summit II 1998. Siapa pun yang memakai kata-kata itu -- demi mengabsahkan pesta seni pertunjukan sejagat, yang melibatkan sejumlah seniman dan birokrat, di tengah kondisi serba susah yang dihadapi masyarakat -- agaknya lupa bahwa Camus mempunyai wejangan lain. "Seniman tidak diminta bekerja sama dengan tiran atau sebaliknya, meninabobokan penderitaan yang terkandung dalam dirinya dan dialami banyak orang." Kutipan itu bukan sekadar larat-larat huruf yang dicetak. Di situ juga terbaca sebuah pendirian kerja kesenian mesti bertolak. Kesenian Camus bergerak dari keberpihakan terhadap kaum yang dianiaya, sia-sia, dan hina. Bagi Camus, seniman mesti berdiri sederajat dengan orang-orang yang bekerja dan berjuang.
Art Summit hanya mengutip kata-katanya, tapi mengabaikan sikap yang melandasinya. Kesenian yang digelar bukan dimaksudkan sebagai pembelaan terhadap mereka yang tak berdaya. Kegiatan itu justru didasarkan atas program -- semacam proyek etalase, di mana keindahan dipatut-patut demi menutupi keadaan yang carut-marut. Aksi demonstrasi, kekurangan pangan, dan media massa yang mewartakan, dipandang sebagai penyebab munculnya citra buruk yang merugikan. Karena itu, sasaran Art Summit kali ini antara lain menepis gambaran Indonesia yang tidak normal dan mendapatkan kembali kepercayaan internasional.
Gambaran…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.