Mereka Lari Ke Malaysia

Edisi: 04/28 / Tanggal : 1999-04-05 / Halaman : 24 / Rubrik : NAS / Penulis : Mandayun, Rustam F. , Setiawan, Iwan ,


API yang membakar rumah-rumah warga Madura mulai padam. Asap sisa-sisa rumah yang terbakar tak lagi mengepul. Pasukan keamanan, sejak pertengahan pekan lalu, gampang ditemui di titik-titik rawan kerusuhan di wilayah Kabupaten Sambas. Namun, kerusuhan antarsuku yang terjadi di wilayah tersebut menyisakan masalah baru, yakni ribuan pengungsi yang berjejalan di tempat-tempat penampungan.

Sampai Jumat pekan lalu, lebih dari 28 ribu pengungsi asal suku Madura memenuhi tempat penampungan yang tersebar di Singkawang dan Pontianak, ibu kota Kabupaten Sambas sekaligus Provinsi Kalimantan Barat. Para pengungsi itu sebagian besar adalah wanita, anak-anak, dan orang-orang lanjut usia. Pemerintah setempat terpaksa memakai gelanggang olahraga, stadion, asrama haji, barak militer, kantor pemerintah, kantor militer, dan bahkan gudang-gudang, untuk menampung pengungsi ini.

Tapi jumlah pengungsi tetap lebih besar dari tempat yang tersedia. Asrama haji, misalnya, yang seharusnya hanya untuk 800 orang, dijejali lebih dari 3.000 pengungsi. Membludaknya pengungsi ini membuat persediaan obat pun terkuras habis. Akibatnya penyakit diare dan infeksi saluran pernapasan mulai berjangkit. Bahkan Mat Tahir, seorang bayi yang baru…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?