Ironi, Tiga Ninja, Dan Sembilan Bidadari

Edisi: 11/27 / Tanggal : 1998-12-21 / Halaman : 82 / Rubrik : SN / Penulis : Srengenge, Sitok , ,


PENULIS cerita pendek yang baik tidak otomatis mampu membaca
karyanya dengan menarik. Panggung Graha Bhakti Budaya Taman
Ismail Marzuki, Kamis lalu, membuktikan hal itu. Dari empat
penulis cerita pendek yang tampil pada acara penutup Festival
November '98, hanya mereka yang memasukkan unsur teater ke dalam
pembacaannya yang berhasil menawarkan pesona.

Gerson Poyk, yang tampil paling awal, mencoba memancing simpati
hadirin dengan penjelasan panjang tentang landasan estetik
karyanya. Sembari mencemooh kritikus sastra, ia berceramah
mengenai absurditas dan seputar sastra ide. Ia tak sadar bahwa
penjabarannya yang tidak sistematis itu justru menyorongkan
kesan kenes dan bertele-tele. Gayanya membaca Gerimis Turun di
San Francisco mengisyaratkan bahwa ia tak melakukan persiapan
cukup baik untuk tampil di depan publik. Nada yang datar
lantaran kurangnya penguasaan teknik…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.