Ben Anderson: "di Tim-tim, Tentara Jadi Begitu Buas"
Edisi: 01/28 / Tanggal : 1999-03-15 / Halaman : 96 / Rubrik : BK / Penulis : Chudori, Leila S. , Zulkifli, Arif , Bintari, Nurur Rokhmah
Teror militer kepada Ben Anderson adalah sekelumit kenyataan pahit yang harus diterima ahli Indonesia itu setelah pada 1965 Ben bersama para "Indonesianist"_demikian julukan umum terhadap peneliti asing yang menggunakan Indonesia sebagai subyek studinya_lainnya seperti Ruth McVey menerbitkan Cornell Papper, versi lain dari peristiwa G30S-PKI. Kertas kerja yang mempertanyakan peran Soeharto dalam peristiwa berdarah tersebut memang menyengat pemerintah Orde Baru, yang sedang berusaha keras meyakinkan rakyat bahwa peristiwa itu adalah ulah PKI.
Sebagai ilmuwan, Ben adalah seorang yang tekun. Beberapa buku karangannya seperti Pemuda Revolusi (1967), Language, Fantasy and Revolution (1987), The Idea of Power in Javanese Culture, atau Imagined Communities, menunjukkan betapa ia mampu memandang Indonesia dari berbagai sudut, mulai dari kedudukan bahasa dalam pembentukan kesadaran nasional, gagasan kuasa dalam kebudayaan Jawa, wayang, sampai soal Ratu Adil. Bagi Ben Anderson, kedatangannya ke Indonesia mungkin seperti sebuah perjalanan nostalgia. Dua puluh enam tahun lamanya guru besar dan peneliti Cornell University, salah satu pelopor studi Indonesia di AS itu_selain pendahulunya George T. Kahin, tentunya_tak diperkenankan menghirup udara Jakarta akibat namanya yang masuk daftar hitam pemerintah Indonesia. Selama 26 tahun itu, begitu rindunya pada Indonesia, Ben malah tak mau mendengarkan bunyi gamelan karena khawatir sakit hati. Namun, "diam-diam saya setel juga untuk mengenang," tuturnya tertawa.
Dalam ceramahnya bertajuk "Nasionalisme, Kini dan Esok" yang diselenggarakan untuk merayakan ulang tahun Majalah Tempo ke-28, Kamis pekan lalu, Ben kembali mengingatkan akan perlunya nasionalisme dipandang sebagai "proyek bersama". Hanya dengan cara pandang demikianlah nasionalisme bisa mengikat suatu bangsa tanpa harus membuat satu kelompok bangsa menjadi budak dari kelompok yang lain. Ben memberi contoh. Pangeran Diponegoro, yang dikenal…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…