Halo, Dari Mayor Panggih...
Edisi: 01/28 / Tanggal : 1999-03-15 / Halaman : 99 / Rubrik : KEC / Penulis : , ,
INI percakapan yang sering terjadi pada saat-saat tenggat. Tapi itu dulu. Dulu, ketika TEMPO belum dibredel, ketika apa yang kemudian disebut, anehnya, sebagai "budaya telepon" kerap mengganggu media masa. Isi telepon dari "atas" itu tentu berupa imbauan_yang sebenarnya berarti larangan_agar tidak memuat suatu berita. Sensor ini biasanya datang dari Departemen Penerangan dan Mabes ABRI, dalam hal ini Pusat Penerangan ABRI. Nah, Mayor Panggih, petugas di instansi militer itu, yang menjalankan tugas "mengimbau".
Tentu saja, kami tak bisa mendebat Mayor Panggih. Bukan saja dia seorang tentara yang sangat baik, sopan, kurus, seorang Jawa pesisir yang halus tutur katanya, tapi dia hanya menjalankan tugas. "Halo, di sini Mayor Panggih, mau menyampaikan pesan, Mas...," dan kami pun hanya bisa mencatat.
Sensor lewat telepon itu biasanya jatuh di ruangan koordinator reportase (KR). Jika KR tidak ada, salah seorang redaktur pelaksana menerimanya. Setiap "imbauan" hanya didistribusikan ke jajaran redaktur pelaksana, redaktur eksekutif, pemimpin redaksi, dan wakilnya. Reporter? Tidak.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
ADA YANG PERGI ADA YANG DATANG TAPI...
1983-03-12Amir daud menjalani pensiun dan beralih menjadi salah satu pengelola harian the jakarta post. dahlan…
MEREKA YANG AKAN DATANG
1983-03-12Tahun ini tempo mencari 10 tenaga reporter. tempo mengadakan angket kepada 400 orang yang melamar…
BUKAN AKHIR YANG HITAM...
1981-03-07Kini majalah tempo telah berusia yang ke-10. perbaikan-perbaikan dilakukan untuk meningkatkan mutu majalah dengan berbagai…