Empat Tahun Menunggu Tempo Kembali
Edisi: 01/28 / Tanggal : 1999-03-15 / Halaman : 100 / Rubrik : KEC / Penulis : , ,
Itu dasar pikiran beberapa wartawan TEMPO yang tidak dapat dibujuk ke majalah lain itu. Maka kami berusaha mengajukan permintaan surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP) untuk majalah baru dengan nama Opini. Sekadar mencoba. Ternyata majalah dengan nama seperti ini sudah ada di Semarang, walau tak lagi terbit. Maka kami menemukan nama Majalah Mingguan BERITA.
Surat permintaan SIUPP diproses. Bambang Bujono kami tetapkan sebagai pemimpin umum. Putu Setia, yang kami tunjuk sebagai pemimpin redaksi, diharapkan mulus dari seleksi PWI karena dia sudah anggota PWI dengan status anggota biasa. Seperti diketahui, waktu itu, untuk menjadi pemimpin redaksi, rekomendasi dari PWI mutlak. Tentu saja kami sadar bahwa PWI waktu itu hanya perpanjangan tangan Menteri Harmoko yang berkuasa. Apalagi sebagian wartawan TEMPO mendukung Aliansi Jurnalis Independen (AJI), yang didirikan untuk melawan pembredelan dan monopoli PWI dalam organisasi wartawan. Maka kami tak berharap banyak. Benar juga. Rekomendasi itu tak pernah tiba. Departemen Penerangan tak mungkin memberikan SIUPP baru untuk karyawan bekas Majalah TEMPO. Dengan itu kami hendak dipaksa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
ADA YANG PERGI ADA YANG DATANG TAPI...
1983-03-12Amir daud menjalani pensiun dan beralih menjadi salah satu pengelola harian the jakarta post. dahlan…
MEREKA YANG AKAN DATANG
1983-03-12Tahun ini tempo mencari 10 tenaga reporter. tempo mengadakan angket kepada 400 orang yang melamar…
BUKAN AKHIR YANG HITAM...
1981-03-07Kini majalah tempo telah berusia yang ke-10. perbaikan-perbaikan dilakukan untuk meningkatkan mutu majalah dengan berbagai…