Lonceng Kematian Sepuluh Konglomerat
Edisi: 20/27 / Tanggal : 1999-02-22 / Halaman : 18 / Rubrik : NAS / Penulis : Nugroho, Kelik M. , Dharmasaputra, Karaniya , Kuswardono, Arif A.
BAU POLITIK menyengat dari balik surat keputusan Jaksa Agung menyangkut pencegahan sepuluh pengusaha papan atas. Pencegahan adalah istilah hukum dalam undang-undang keimigrasian yang melarang seorang warga negara untuk bepergian ke luar wilayah hukum Republik Indonesia--gampangnya disingkat "cekal". Sebagian mereka yang menerima surat tidak ramah dari gedung bundar itu: Ir. Arifin Panigoro (bos PT Medco), The Ning King (Komisaris Utama PT Argo Manunggal), Sofjan Wanandi (bos Gemala Grup), Johanes Kotjo (Komisaris PT APAC Inti Corpora), Kim Johanes Mulia (Direktur Utama PT Detta Marina), dan Tommy Winata (Direktur Utama Bank Arta Pratama).
Alasan pencegahan itu, seperti tertuang dalam memo rahasia dari Jaksa Agung ke presiden tertanggal 4 Februari: karena mereka disangka terlibat perkara pidana (baca: korupsi). Arifin Panigoro, misalnya, bos perusahaan dalam bidang perminyakan itu, terkait dengan kegagalan anak perusahaannya, PT Medco Central Asia, membayar 27 lembar commercial paper (CP) yang dibeli anak perusahaan Jasindo, salah satu BUMN asuransi yang dipimpin Amir Imam Poero--juga kena cekal. Nilai kerugian akibat CP yang belum dibayarkan itu mencapai hampir Rp 2 triliun.
Sofjan Wanandi dituduh menyalahgunakan kredit yang diperolehnya dari tiga bank pemerintah: BBD, BNI, dan BRI. The Ning King tersangkut pelanggaran batas maksimum pemberian kredit (BMPK) di BRI. Perusahaan ini memperoleh kucuran kredit dari BRI…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?