Tobat Nasuha

Edisi: 20/27 / Tanggal : 1999-02-22 / Halaman : 42 / Rubrik : KL / Penulis : Bisri, A. Mustofa , ,


Boleh jadi munculnya berbagai pernyataan, ide, prakarsa, ataupun tindakan--dari yang masuk akal hingga yang konyol--merupakan cerminan dari kepanikan itu. Ide dialog nasional yang sampai saat ini terus didialogkan, pembentukan partai-partai dan badan-badan ini-itu (termasuk Pam Swakarsa dan Ratih), merebaknya istighatsah massal, boleh jadi hanya merupakan beberapa contoh.

Tapi, siapakah yang tidak panik dengan keadaan kita yang seperti sekarang ini? Setelah tiga puluh tahun lebih kedaulatan rakyat di-ghasab penguasa (tunggal), kemudian atas kehendak Yang Mahakuasa penguasa (tunggal) itu lengser, tiba-tiba rakyat yang selama ini dibodohi--dan ternyata berhasil--seperti menjadi teramat sadar akan kedaulatannya. Semua orang pun merasa berkuasa atas Indonesia, setelah sekian lama merasa hanya seperti numpang hidup atas kebaikan hati para penguasa. Kalau kemarin rakyat berdaulat, kini pemerintah terperintah. Dan inilah faudhaa, anarki, yang bila tidak mendapat rahmat Allah--nauzubillah--entah apa yang terjadi dengan bangsa dan negeri ini.

Waba'du barangkali ide yang terakhir dilontarkan Cak Nun (Mohammad Ainun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…