Sebuah Antiklimaks Bagi Srebrenica

Edisi: 02/36 / Tanggal : 2007-03-11 / Halaman : 106 / Rubrik : INT / Penulis : Anom, Andari Karina


BAKIRA Hasecic menjerit sekuat-kuatnya, ”Saya diperkosa tentara Serbia. Anak perempuanku juga diperkosa polisi Serbia.” Nazija Beganovic meraung tak kalah kerasnya, ”Di mana keadilan bagi enam anakku yang dibunuh tentara Serbia di depan mataku!” Teriakan dua perempuan Srebrenica itu berbaur dengan gemuruh demonstrasi ribuan warga muslim Bosnia di depan gedung parlemen Bosnia di Sarajevo, Selasa pekan lalu.

Mereka memprotes keputusan Mahkamah Internasional di Hague, Belanda, yang sehari sebelumnya memutuskan, Serbia tak bertanggung jawab atas pembunuhan massal selama perang Bosnia, sejak Maret 1992 hingga November 1995. Pengadilan yang bekerja berdasar Pakta Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1946 ini juga menolak tuntutan Bosnia agar Serbia membayar kompensasi finansial yang bisa mencapai miliaran dolar Amerika Serikat. Putusan ini menjawab petisi yang diajukan Bosnia dan Herzegovina setahun lalu, petisi yang menuduh negara Serbia bertanggung jawab atas pembunuhan massal dalam teritorial Bosnia dan Herzegovina.

”Keputusan ini adalah bencana. Katanya kami bisa mencari keadilan di The Hague. Mana buktinya?” sergah Hasecic yang kini menjadi Presiden Asosiasi Wanita Korban Perkosaan di negaranya. Memorinya kembali pada tragedi 1992 di Hotel Vilina Vlas…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…