Rasialisasi, Bu Kan Rasisme

Edisi: 20/27 / Tanggal : 1999-02-22 / Halaman : 66 / Rubrik : KL / Penulis : Heryanto, Ariel , ,


Sebuah jawaban baku untuk pertanyaan itu kira-kira begini. Orde Baru merampas hak berpolitik kaum Tionghoa. Seperti halnya rezim itu juga menindas hak berpolitik penduduk di desa-desa, kaum buruh di kota, mereka yang berafiliasi pada PKI, atau aktivis Islam sebelum tahun 1990. Strategi ekonomi politik Orde Baru menjiplak strategi kolonial Belanda: menindas mayoritas dengan militerisme dan menggunakan ras minoritas untuk mengembangkan ekonomi setelah potensi politik minoritas ini disunat agar kasnya dapat terus-menerus diperas.

Jawaban baku itu masih tepat dan sah. Tetapi lama-kelamaan terasa kurang memuaskan karena kurang lengkap. Perlu ditambahkan beberapa fakta lain. Pertama, kita tidak cukup tahu bagaimana politik informal dikerjakan oleh para cukong dari semua ras, termasuk Tionghoa. Apakah taipan semacam Liem Sioe Liong tidak ikut aktif berpolitik di belakang layar Orde Baru? Kedua, biar tidak berpolitik formal kenegaraan, politik non-formal dan mikro dikerjakan terus-menerus oleh para aktivis LSM, kesenian, dan kebudayaan dari semua ras, termasuk Tionghoa.

Ketiga, kebanyakan orang pada dasarnya tak suka berpolitik secara frontal, formal, dan institusional kenegaraan. Ini bukan ciri satu golongan berdasarkan suku, ras, agama, atau jenis kelamin. Walau semua orang terkena dampak keputusan politik negara, kebanyakan lebih suka pasif, pasrah, atau menjadi parasit dari perjuangan sedikit orang lain. Berpolitik butuh banyak modal, risikonya berat, dan meletihkan. Ini sebuah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…