Menyusuri Jejak Sinema Kurosawa

Edisi: 20/27 / Tanggal : 1999-02-22 / Halaman : 82 / Rubrik : FL / Penulis : Chudori, Leila S. , ,


SEBUAH hasil foto ront-gen. Sebuah wajah yang kuyu. Dan seorang dokter yang siap meluncurkan berita buruk itu.

"Jika kau tahu waktumu sudah hampir usai, apa yang akan kau lakukan?" tanya dokter itu. Kanji Watanabe, sang pasien, tertegun.

Inilah kisah dalam film Ikiru (Hidup), yang diputar dalam Pekan Film Mengenang Akira Kurosawa" di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta, akhir pekan lalu. Film ini berkisah tentang Kanji Watanabe, seorang pegawai rendahan yang mengetahui bahwa usianya sudah terhitung beberapa bulan lagi. Ia mulai mempertanyakan arti hidupnya; mulai meragukan perasaannya terhadap keluarganya dan tempat ia bekerja selama 25 tahun. Meragukan berarti ia memang masih hidup dan berdenyut. Tiba-tiba saja ia ingin merombak seluruh rutinitasnya. Tiba-tiba saja ia ingin membuktikan bahwa seseorang bukan hanya didefinisikan oleh pemikirannya dan pandangan-pandangannya, tetapi terutama oleh apa yang dilakukannya. Tiba-tiba saja, Watanabe merasa "action" adalah sesuatu yang penting, sebelum ia melangkah pada Kematian dan Keabadian. Film ini adalah salah satu film Kurosawa yang kontemplatif dan filosofis dan oleh kritikus Barat dianggap sebagai sebuah representasi dari pemikiran eksistensialis. Film itu sukses besar di Jepang, tapi para distributor film menganggap film itu tak akan dimengerti orang asing. "Namun saya bertahan. Saya meminta film itu tetap disertakan dalam Festival Film Berlin," demikian tutur Kurosawa. Nyatanya, film ini menggondol penghargaan Silver Bear untuk film terbaik. "Saat itulah saya percaya bahwa film adalah sebuah media internasional. Persoalan kemanusiaan adalah persoalan universal," katanya dalam sebuah wawancara. Film ini, bagi Kurosawa, punya arti tersendiri karena kematian adalah sebuah topik yang menjadi obsesinya.

"Sometimes I think of my death," demikian tulis sutradara Jepang terkemuka…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sebuah Film untuk Mutiari dan Lain-Lain
1994-04-30

Sutradara: jim sheridan. skenario: terry george, jim sheridan. aktor: daniel day-lewis, emma thomson, pete postlethwaite.…

M
Madonna, Kejujuran dan Ketelanjangan
1994-01-22

Sutradara: alek keshishian. produksi: propaganda film. resensi oleh: leila s chudori

R
Robin Hood Pelesetan
1994-01-22

Sutradara: mel brooks. skenario: mel brooks, evan chandler, david shapiro. pemain: cari elwes, richar lewis,…