Musa Ditolak, Musa Diterima

Edisi: 19/27 / Tanggal : 1999-02-15 / Halaman : 60 / Rubrik : AG / Penulis : Nugroho, Kelik M. , Sepriyossa, Darmawan ,


FILM kartun The Prince of Egypt adalah hiburan dalam kemasan sinematik modern. Tapi, karena temanya menyangkut kisah Moses, atau dalam versi Islam Nabi Musa, tak pelak, soal akurasinya dengan teks kitab suci dipertanyakan. Banyak penonton Barat yang memujinya sebagai karya yang menyentuh iman keagamaan. Dalam arti lain, Pangeran dari Mesir itu dianggap sebagai jalan Hollywood untuk membuka pintu iman--khususnya penonton anak-anak--kepada Tuhan.

Tapi tak sedikit yang curiga. Ada yang menilai film itu mengomersialkan kisah nabi dalam bungkus budaya pop Hollywood. Berbagai penilaian itu bisa dibaca dalam kios internet National Religious Broadcasters (NRB) yang muncul sampai pekan lalu. "Ada propaganda Yahudi yang diselipkan dalam film animasi itu," kata Syamsi Ali, tokoh ICMI di New York, Amerika Serikat. Syamsi lalu menulis surat ke Badan Sensor Film agar film ini dilarang diputar di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…