Yusril Ihza Mahendra: Mereka Kini Saling Cuci Tangan

Edisi: 03/36 / Tanggal : 2007-03-18 / Halaman : 36 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Muryadi, Wahyu, ,


KONTROVERSI pencairan uang Tommy Soeharto di Bank Paribas cabang London menyeret nama Menteri Yusril Ihza Mahendra. Yusril, yang saat itu menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, kabarnya mengeluarkan rekomendasi sehingga duit itu cair dari brankas Paribas.

Pria kelahiran Belitung 51 tahun lalu ini juga dikritik karena mengizinkan rekening departemen itu dipakai untuk menampung dana Tommy dari Paribas. Dalam pencairan dana ini, Tommy menggunakan jasa hukum kantor Ihza and Ihza, yang sebagian sahamnya dimiliki Yusril.

Yusril lalu dijepit kiri-kanan. Ada yang mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendepak Yusril dari kabinet. Yang lain mendorong kejaksaan mengusut perkara ini dan memeriksa pria yang kini menjadi Menteri-Sekretaris Negara itu. Trimedya Panjaitan, Ketua Komisi Hukum DPR, menyatakan polisi harus proaktif menyelidiki surat itu. ”Yusril harus menjelaskan apa motif rekomendasi itu.”

Menteri Yusril mengaku bahwa Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tidak sembarangan mengeluarkan surat itu. Jawaban ke Paribas itu dikirim, kata dia, setelah mendapat penjelasan dari lembaga terkait, seperti Kejaksaan Agung, Bank…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…