Terjerat Hadiah Agresif
Edisi: 03/36 / Tanggal : 2007-03-18 / Halaman : 52 / Rubrik : KRI / Penulis : Sulistyowati, Retno, ,
AKHIRNYA, Helen muncul juga di ruang penyidik Direktorat Pengawasan Barang Beredar, Departemen Perdagangan. Dua pekan lalu, penyelia PT Aowa Nusa Lestari itu mangkir dari panggilan tim penyidik. Padahal, kehadirannya terbilang penting: sebagai saksi dugaan praktek dagang Aowa, perusahaan yang mengiming-imingi hadiah namun konsumen harus membeli produk dengan harga tak lumrah.
Sehubungan dengan kemunculannya pada Rabu pekan lalu, penyidik pun bergegas. Tiga jam dia diperiksa. âKeterangannya belum bisa disampaikan. Penyidikan belum selesai,â ujar seorang penyidik kepada Tempo. Penyidikan terhadap PT Aowa dilakukan menindaklanjuti pengaduan masyarakat, September tahun lalu. Salah satu pengadu adalah Johannes, 54 tahun.
Pada suatu sore, awal 2005, Johannes serasa mendapat durian runtuh. Ketika dia sedang bersantai di Mal Taman Anggrek, Jakarta, seseorang menghampiri dan memberinya hadiah. Di antaranya vacuum cleaner, alat pemanggang, dan dispenser. Nilai totalnya kira-kira Rp 20 juta. âLagi ada program promosi dari Aowa,â kata orang itu.
Johannes tentu saja bersukacita, ingin segera memboyong pulang barang-barang itu. Tapi nanti dulu. Tentu ada syaratnya: ia harus membeli satu set panci seharga Rp 4 juta. Dia terkesima. âNggak, ah, saya nggak mau membeli,â katanya.
Tapi enam salesman yang mengerumuninya tak berniat undur. âNggak perlu uang tunai,â kata seorang di antara mereka. âCukup dengan kartu kredit.â Yang lain menimpali, âBapak beruntung sekali, mendapatkan hadiah Rp 20 juta hanya dengan membeli Rp 4 juta.â Satu orang lagi menukas, âNanti ada hadiah tambahan.â
Warga Sunter, Jakarta Utara, itu benar-benar dibuat bimbang. Tiba-tiba tangannya merogoh saku celana, mengeluarkan kartu kredit dari dompet. Seorang salesman…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…