Rayuan Investasi Virgin Islands

Edisi: 03/36 / Tanggal : 2007-03-18 / Halaman : 104 / Rubrik : EB / Penulis : Susanto, Heri, ,


DENGAN raut muka kecut, sepasang suami-istri meninggalkan kantor PT Wahana Bersama Globalindo di lantai 18 Wisma BRI II, Jakarta, Kamis siang pekan lalu. Mereka agaknya syok mendapati kantor agen penjualan produk investasi asing itu telah tutup. Ruangan gelap. Pintu masuk digembok. Nasib duit US$ 20 ribu alias Rp 180 juta yang mereka tanam di Wahana Globalindo itu tak jelas. Wahana merupakan ”perpanjangan tangan” Dressel Investment Limited-perusahaan investasi yang bermarkas di British Virgin Islands.

Tak ada satu pun karyawan Wahana tersisa. Petugas keamanan Gedung BRI hanya menyebut bahwa perusahaan itu sudah pindah kantor ke lantai 10 Plaza Bapindo di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Di kantor baru, Wahana berganti baju menjadi Mega Rise Investment Ltd. Tanpa buang waktu, mereka pun langsung meluncur ke Plaza Bapindo. Sampai di sana, lagi-lagi hanya ruangan kosong melompong menyambut mereka.

Di sana ada sepuluh orang yang bernasib serupa. Mereka ingin tahu nasib uang mereka di Dressel. Nilainya berbeda-beda, mulai Rp 45 juta hingga miliaran rupiah. Ketika tak ada apa pun yang bisa ditemukan, kegaduhan mulai merebak. Ponsel berkali-kali mereka angkat. Rasa bingung, cemas, sedih, dan marah campur baur. ”Kita ditipu, kita ditipu.”

Seorang ibu dari Bandung bingung dan takut dimarahi keluarga karena…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…