Awas, Copet Di Internet!

Edisi: 18/27 / Tanggal : 1999-02-08 / Halaman : 76 / Rubrik : EB / Penulis : Bektiati, Bina , Anom, Andari Karina , Manggut, Wenseslaus

SEBAGAI pemegang kartu kredit, Roy tidak pernah neko-neko.
Pegawai swasta di Jakarta Timur ini paling banter belanja di
pasar swalayan dekat rumahnya atau belanja beberapa judul buku.
Tapi tiba-tiba ada sejumlah transaksi "aneh" di lembar tagihan
kartunya. Semuanya dalam dolar Amerika. Ada tagihan dari
climaxmag.com yang alamatnya hanya "US". Atau dari wide net
unlimited yang beralamat di Santa Monica, juga di Amerika.
Tempat apa itu? Ketika Roy "surving" di internet, ternyata
situs-situs yang tidak pernah dikunjunginya itu semuanya situs
porno. Tambah puyenglah Roy, sudah tidak ikut happy-happy, kartu
kreditnya malah "dicopet".

Langsung saja Roy protes keras ke penyelenggara kartu kreditnya.
Ia bebas, tak harus membayar "transaksi gelap" yang jumlahnya
hampir mencapai Rp 3 juta itu. Tapi bukankah menjengkelkan harus
mengurus soal-soal yang sepele tapi merepotkan itu? Apalagi
kalau penyelenggara kartu bertanya apakah Anda memang sering
"main-main" ke situs porno.

Dalam kasus begini, si penyelenggara tak menjelaskan bagaimana
sampai kartu kredit Anda dibajak. Pihak provider kartu kredit
hanya akan mengganti kartu Anda dengan kartu kredit dengan nomor
yang berbeda tanpa menjelaskan sebab musababnya perampokan di
dunia maya tadi. "Jangan menggunakan kartu kredit di internet,"
paling-paling demikian pesannya.

Sebenarnya, pembobolan kartu kredit sendiri bukanlah cerita
baru. Sebab tidak setiap saat pemilik kartu bisa mengawasi…

Keywords: -

---

Foto Terkait