Ketika Seniman 'berpolitik'
Edisi: 17/27 / Tanggal : 1999-02-01 / Halaman : 84 / Rubrik : SR / Penulis : Fadjri, R. , ,
Tempat: Galeri Lontar, Jakarta
Waktu: 12 Januari--15 Februari 1999
Karya: Tisna Sanjaya, Agung Kurniawan, Agus Suwage, Moelyono,
Dikdik Sayahdikumullah, Supangkat Wahyudi
SEGALANYA terjadi dengan tiba tiba. Perupa Tisna Sanjaya tak
pernah menyangka karyanya akan dicuri dan dibakar orang ketika
dipamerkan secara terbuka di Gedung DPRD Jawa Barat bulan
Desember tahun lalu. Tapi itulah yang terjadi pada karyanya yang
berjudul Monumen 32 Tahun Berpikir dengan Dengkul, berupa potret
dirinya berpakaian batik Korpri yang membiarkan tangannya dicium
dengan takzim oleh sosok yang mirip Presiden Habibie. Karya
semacam ini tak akan pernah lahir pada masa pemerintahan rezim
Soeharto, karena siapa pun akan tahu akibatnya. Hal yang paling
berani dilakukan dosen seni rupa ITB itu adalah membuat metafora
yang mewakili pengertian tertentu, semisalnya etsa berjudul
Lengser…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…