Hamid Awaludin: ”saya Hanya Melanjutkan Penda Hulu Saya”
Edisi: 04/36 / Tanggal : 2007-03-25 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Zulkifli, Arif, ,
TAK mudah âmenangkapâ Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaludin akhir-akhir ini. Lelaki asal Pare-pare, Sulawesi Selatan, 47 tahun, yang selama ini enteng mengangkat telepon dan menjawab pesan singkat, belakangan ini mendadak pelit bicara. Pekan lalu, dua kali wartawan Tempo mencegatnya, tapi ditanggapi hanya dengan lambaian tangan. Padahal, ketika itu, Tempo sudah membawa sejumlah dokumen untuk dikomentarinya.
Dokumen itu adalah fotokopi surat-surat Hamid terkait pencairan dana sekitar Rp 100 miliar Tommy Soeharto di BNP Paribas cabang London. Melalui korespondensi Hamid itulah uang itu bisa cair. Ia lalu dipersalahkan: Hamid tak melaporkan pembukaan rekening dan transaksi gendut itu ke Departemen Keuangan. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga gusar. Hamid dianggap membocorkan surat lembaga itu, yang menyatakan Tommy cs dan perusahaannya tak ada dalam database, ke Paribas dan lembaga lain. Sejumlah kalangan menuding lebih jauh: duit gemuk itu yang membuat Hamid memberi pembebasan bersyarat kepada Tommy Soeharto.
Jumat malam pekan lalu, Hamid akhirnya mau bicara. Kepada wartawan Tempo Arif Zulkifli ia menjawab semua pertanyaan melalui sambungan telepon internasional. Saat itu ia mengaku tengah berada di Singapura untuk berobat mata.
Anda mengirim surat ke BNP Paribas London menyatakan tiga pemegang saham Motor…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…