Selembar Bukti Dari Canberra

Edisi: 04/36 / Tanggal : 2007-03-25 / Halaman : 114 / Rubrik : HK / Penulis : Adityo, Dimas, ,


STEVE Sugita bukan pria perkasa. Tubuhnya bungkuk dan sebagian jarinya cacat serta sulit digerakkan. ”Tapi saya tetap merasa bersyukur karena tidak mati,” ujar pria 68 tahun ini. Kendati bertubuh cacat, ke mana-mana ia tak memerlukan ”pengawal”. Ia tetap berani pergi seorang diri, kendati jalannya bungkuk dan tertatih-tatih.

Pekan-pekan ini Steve berurusan dengan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sebagai korban ledakan tabung bahan bakar gas, ia kini sedang menggugat sejumlah pihak yang dianggapnya bersalah dan membuat tubuhnya cacat. Mereka antara lain PT Gas Biru dan PT Pertamina. Untuk ”bertempur” di pengadilan, Steve didampingi pengacara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

Cerita ini bermula pada 1995, tatkala pemerintah gencar berkampanye Program Langit Biru. Steve pun berkeinginan mengganti bahan bakar mobilnya dari bensin ke gas. Untuk itu ia lalu menghubungi PT Gas Biru di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…