Jangan Perang
Edisi: 47/20 / Tanggal : 1991-01-19 / Halaman : 19 / Rubrik : NAS / Penulis : Aries Margono
"BAGAIMANA jika teman-teman kehilangan rumah, orangtua, adik dan kakak, akibat ledakan bom... Jika engkau mau, boleh tinggal bersamaku, di negeriku...." Surat kemanusiaan Kartini, seorang gadis kecil dari Pesantren Asy-Syifaa', Pasar Minggu, Jakarta, yang ditujukan kepada teman sebayanya di Amerika Serikat, Irak, Kuwait, dan Arab Saudi itu Senin pekan ini diserahkan pada John M. Koenig, Wakil Dubes Amerika Serikat di Jakarta.
Kartini tidak sendirian. Ada 250 anak-anak dan remaja -dengan diantar delapan gurunya -- dari pesantren Asy-Syifaa' yang mendatangi kantor Kedubes AS di Jalan Merdeka Selatan. "Kehadiran kami untuk menyampaikan keprihatinan anak-anak Indonesia terhadap Perang Teluk," kata Pak Kepala Sekolah, Machsunul Ihsan.…
Keywords: Perang Teluk, Irak-Kuwait, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?