Basuki

Edisi: 15/27 / Tanggal : 1999-01-18 / Halaman : 86 / Rubrik : CTP / Penulis : Mohamad, Goenawan , ,


Resobowo mengalami masa ketika seni rupa identik dengan kanvas tentang sawah dan lembah. Eksotis tapi tak seram: imajinasi tentang "Hindia Molek", cerminan dari suatu keadaan ketika yang "normal"--di bawah kolonialisme--adalah permukaan datar yang menutupi gejolak di bawah. Basuki, bersama yang lain, terutama S. Soedjojono, menampik semua itu. Mereka ingin tampilnya sesuatu yang "riil", dengan asumsi (atau harapan?) bahwa yang "riil" itu sama dengan yang "benar". Ia ikut gerakan seni rupa modern pertama Indonesia, Persagi. Dari sejak mula tampak: seni rupa bukan sekadar menorehkan cat pada kanvas. Seni rupa adalah membuat sebuah dunia yang terus-menerus bersitegang dengan bingkai.

Itu sebabnya, mungkin, ia ikut dalam pergerakan politik kiri di Indonesia, bergabung dengan Lekra, bahkan dengan Partai Komunis Indonesia. Ini bagian dari pergulatannya untuk menemui yang "riil" yang tak diwakili oleh konstruksi dari sebuah pigura dari atas. Saya tak tahu apa yang akan terjadi dengan Basuki seandainya PKI menang dan berada di atas dan membentuk konstruksinya sendiri atas realitas. Yang pasti, di tahun 1966 Partai dihancurkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…