Bom Waktu Bernama Utang Swasta

Edisi: 14/27 / Tanggal : 1999-01-11 / Halaman : 72 / Rubrik : EB / Penulis : Chamim, Mardiyah , Cahyani, Dewi Rina , Arjanto, Dwi


SIAPA menabur angin, akan menuai badai. Sayang, ungkapan itu tak berlaku bagi konglomerat para penerima utang luar negeri. Yang menabur utang para pengusaha, eh, yang kena getah 200 juta rakyat Indonesia. Utang swasta ke luar negeri yang US$ 71,4 miliar, menjadi angka yang menakutkan. Di tengah tekanan depresiasi rupiah, tak sedikit perusahaan yang gulung tikar. Bagi yang masih bertahan, jangankan untuk membayar utang plus bunga, ongkos operasional sehari-hari pun nyaris tak ada.

Sebenarnya bisa saja membiarkan kemelut utang menjadi persoalan para pengutang sendiri. Susahnya, denyut nadi perekonomian juga bergantung pada kelangsungan perusahaan pengutang. Kalau dibiarkan berlarut-larut, sektor riil terus macet, pengangguran meroket, dan krisis ekonomi terus berlanjut. Itulah sebabnya, semua analis yang dihubungi TEMPO memasukkan utang swasta ke luar negeri sebagai problem berat perekonomian pada 1999.

Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN yang juga senasib, utang swasta kita memang luar biasa besar dan rumit. Nilainya hampir sebanding dengan tiga kali gross domestic product (GDP) (lihat tabel). Sedangkan negara lainnya—Thailand, Korea Selatan, Filipina, dan Malaysia—utang swastanya paling banter hanya 75 persen dari GDP.

Malaysia? Memang cukup berat. Total utangnya juga hampir tiga kali lipat GDP. Tapi, utang swastanya cuma 62,4 persen.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…