Ponsel Pengendus Flu Burung
Edisi: 05/36 / Tanggal : 2007-04-01 / Halaman : 94 / Rubrik : TEI / Penulis : Rofiandi, Yandi M., Fikri, Ahmad,
SAYEMBARA itu menyita perhatian Ria Moedomo dalam seketika. Qualcomm, perusahaan produk komunikasi digital nirkabel Amerika Serikat, memasang pengumuman lomba membuat aplikasi di situs webnya. Bidang-bidang yang dilombakan meliputi kesehatan, keamanan publik, dan lingkungan. Di kepala mahasiswi program doktor Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung, itu langsung terbayang flu burung.
Selama ini Ria gelisah menyaksikan korban flu burung terus berjatuhan. Di Indonesia, dari 86 kasus yang ditemukan, 65 orang yang terpapar virus flu burung meninggal. Tingkat kematian akibat virus ini mencapai 75,6 persen. Ia penasaran, âApa tidak ada cara untuk menelusuri virus ini?â
Dia memutuskan mengajukan proposal sayembara. Bersama lima rekannyaâYusep, Rosmansyah, Yoke Irawan, Tati Mengko, Sukrisno, dan Ronal Situmorangâmahasiswi ini merancang sebuah aplikasi teknologi informasi untuk menganalisis proses penjualan dan distribusi unggas. Tujuan aplikasi itu adalah untuk melacak sumber penularan flu burung.
Selama tujuh bulan Ria dan kawan-kawan berkubang mematangkan sistem aplikasi itu. Mereka menamakan sistem itu Rysalepavis, singkatan dari Poultry Sales Module in Participatory Surveillance System for Avian Influenza. Begitu jadi, proposal mahasiswi ini segera menyita perhatian juri. Bersaing dengan 21 peserta dari 19…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Robot Hijau dari Google
2008-02-24Prototipe peranti lunak buatan google diperkenalkan pekan lalu. sejumlah pesaing siap menghadang.
Terkesima Kesan Pertama
2007-03-11Microsoft meluncurkan versi perorangan windows vista. mengandalkan kekuatan antarmuka.