Akhir Pelarian Pengebom Tentena

Edisi: 07/36 / Tanggal : 2007-04-15 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Setyarso, Budi, ,


BOM itu disetel untuk meledak 38 menit kemudian. Pagi akhir Mei 2005, Mujadid, kini 27 tahun, dengan hati-hati menaruh benda laknat itu di samping gedung Bank Rakyat Indonesia cabang Tentena, Sulawesi Tengah. Selanjutnya, ia bergegas menuju sepeda motor yang tetap menyala yang ditunggui seorang rekannya, Iwan Irano, tak jauh dari sana. Dalam sekejap, keduanya melesat menuju utara, ke arah Kota Poso.

Di sudut yang lain, Amril Ngiode alias Aat bersama Ardin juga beraksi. Ke-duanya meletakkan bom di tengah pa-sar kota itu. Timer bom disetel 15 menit. Keduanya lalu berboncengan menuju Poso, 60 kilometer dari Tentena.

Ketika bom meledak, Mujadid dan Iwan sudah nongkrong di warung kecil di Lawanga, di luar Kota Poso. ”Kami sarapan dan lamat-lamat mendengar ledakan,” kata Mujadid kepada Tempo,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…