Melacak Harta Guyuran Beras
Edisi: 07/36 / Tanggal : 2007-04-15 / Halaman : 94 / Rubrik : HK / Penulis : Baskoro, L.R., Sunariah, Febiana, Fanny
ANAK muda itu langsung menegakkan kepala saat sepotong pertanyaan ditohokkan kepada dirinya: âAnda pernah mendapat transferan uang dari perusahaan paman Anda?â Sejenak terdiam, pemuda itu menggelengkan kepalanya. âTidak pernah,â katanya. Hening sejenak. âDari bapak Anda?â Lagi-lagi pemuda itu menggelengkan kepalanya. âTidak pernah. Saya hanya dikasih Kakak Winda,â ujarnya. Setelah menjawab pertanyaan itu, ketegangan di wajah pemuda itu sedikit mengendur.
Selama tujuh jam anak muda itu, Rinaldy Puspoyo, âdikurungâ di ruang penyidik lantai lima Gedung Bundar, Kejaksaan Agung. Di lantai yang sama, di ruang terpisah, pamannya, Widjokongko Puspoyo, juga berhadapan dengan dua jaksa penyidik. Rinaldy, putra kedua Widjanarko Puspoyo, bekas Direktur Utama Bulog, diberondong dengan 33 pertanyaan. âSebagian besar pertanyaan dijawab tidak tahu,â ujar seorang penyidik. âSelama pemeriksaan dia tegang.â
Rabu pekan lalu, kedua orang ini diperiksa berkaitan dengan dugaan penerimaan hadiah oleh Widjanarko saat menjabat Kepala Bulog. Ini memang pengembangan penyidikan kasus impor sapi senilai Rp 11 miliar tiga pekan sebelumnya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…