Mawar Plastik Di Tapal Batas

Edisi: 25/34 / Tanggal : 2005-08-21 / Halaman : 84 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Rulianto, Agung, Basral, Akmal Nasery, Kuswardono, Arief A.


GOYANG pinggul Wiwin, aduhai, membuat penonton terbelalak. Lagu Wakuncar Camelia Malik yang dinyanyikannya berhasil mendorong beberapa pria naik panggung. Seorang pemuda mempersembahkan sekuntum mawar plastik kepada perempuan 16 tahun itu. Penonton pun bertempik sorak.

Bersama Yeti, adiknya, Wiwin sungguh menghangatkan Lubok Antu, distrik terpencil di wilayah tengah rimbunan hutan Sri Aman, Serawak, Malaysia Timur, Rabu malam dua pekan lalu itu. Seratusan penonton menyaksikan panggung fun fair alias ”pasar malam” itu.

Poster yang ditebar sepekan sebelumnya menyebut kakak-beradik ini sebagai penyanyi kondang dari Pontianak, Kalimantan Barat. ”Jangan bilang siapa-siapa kalau kami dari Badau (Kapuas Hulu, Kalimantan Barat),” bisik Fauzan, pemilik grup dangdut itu, kepada Tempo.

Ini pertama kali dalam sejarah, kelompok musik dangdut mentas di Lubok Antu. Tak seorang pun anggota musik ini punya paspor, apalagi izin kerja. Namun, bagi Fauzan dan warga Badau lainnya, Lubok Antu sudah seperti kampung kedua.

Sebagian besar kebutuhan sehari-hari mereka beli di pasar Lubok Antu, dari perabot rumah tangga sampai minyak tanah. ”Bayar ringgit boleh, rupiah juga bisa,” kata ayah satu anak itu.

Kehidupan warga Badau memang sangat bergantung pada Lubok Antu. Jarak kedua kampung itu hanya 10 kilometer. Sedangkan Putussibau, ibu kota Kapuas Hulu, jauhnya 175 kilometer. Itu pun harus ditempuh dua hari, karena sebagian besar jalan tanah dan batu putus habis pada musim hujan.

Penyelundupan kelas eceran pun jadi marak meriah. Mobil angkutan penumpang gelap—karena yang resmi memang tiada—yang beroperasi melintasi batas kedua negara itu selalu pulang dengan mengangkut dua atawa tiga karung beras dan gula. ”Kepala kami Indonesia, tapi perut Malaysia,” kata Sanusi, pemilik angkutan yang setiap hari melintasi kedua negara.

Setiap penumpang dipungut biaya 5 ringgit Malaysia (sekitar Rp…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…