BERBURU PARFUM SAMPAI KE PARIS

Edisi: 22/30 / Tanggal : 2001-08-05 / Halaman : 116 / Rubrik : GH / Penulis : Dewanto, Nugroho, Prabandari, Purwani D., Idayani , L.N.

IKLAN di sebuah harian Ibu Kota itu, awal Juli lalu, sungguh menggelitik. Isinya ajakan dari sebuah toko bebas bea (duty free shop) di Paris, Prancis, bernama Paris Look, kepada calon pembeli di Indonesia. Toko di kota pusat mode dunia itu menawarkan aneka parfum, kosmetik, arloji, tas, dan barang dengan merek terkemuka semacam Chanel, Cartier, Piaget, atau Dunhill. Semua dengan harga miring. Harga setiap produk mendapat korting 5 hingga 15 persen. Plus ada pembebasan pajak pembelian 13 persen.

Menariknya, iklan tersebut tak hanya menyebutkan alamatnya, tapi juga peta lokasinya. Untuk memudahkan konsumen yang menggunakan kereta api bawah tanah (metro), di-sebutkan pula jalur metro yang mesti dilalui, beserta nama stasiun di mana konsumen harus berhenti. Yang lebih mengagumkan, iklan tersebut menjanjikan bahwa calon pembeli akan disambut di stasiun tersebut dengan pelayanan penyambutan tamu oleh tim Indonesia dengan bahasa Indonesia. Pokoknya, informasinya benar-benar komplet, plet. Sedap, bukan?

Selama ini, kebiasaan orang Indonesia menghamburkan uang memang beken sampai ke mancanegara. Kebiasaan itu tak surut kendati negara sedang dilanda krisis ekonomi. Tempat seperti Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, Hong Kong, sampai kota-kota di Australia, Eropa, dan Amerika kerap menjadi tempat mereka berburu aneka barang. Nah, Paris sendiri selama ini telah dikenal sebagai kota tujuan wisata dunia. Di sana ada berbagai obyek wisata menarik dan terawat apik, seperti Menara Eiffel, Museum Louvre, Gereja Notredame de Paris, atau Istana Versailles.

Untuk urusan belanja, Paris juga merupakan kota belanja yang nyaman dan aman. Di sana tersedia berbagai barang merek terkenal buatan Prancis.…

Keywords: -

Rp. 15.000