Rokhmin Dahuri: Kalau Untuk Kampanye, Saya Tidak Tahu

Edisi: 08/36 / Tanggal : 2007-04-22 / Halaman : 104 / Rubrik : HK / Penulis : Baskoro, L.R., ,


PUKUL 11, didampingi istrinya, guru besar itu meninggalkan selnya di ujung lantai dasar menuju lantai dua gedung Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Polri. Pada Sabtu pekan lalu, Rokhmin Dahuri, 49 tahun, akan memberikan kuliah untuk mahasiswa program master (S-2) dan doktoral (S-3) Institut Pertanian Bogor (IPB), yang mengambil mata kuliah pengelolaan pesisir terpadu. Tempat kuliahnya, sebuah ruangan 5x8 meter yang biasa dipakai rapat polisi anggota Bareskrim.

Layaknya ruang kuliah, di situ tersedia kertas lebar untuk menulis, spidol, dan infokus yang tersambung ke komputer. Para mahasiswa duduk di sekeliling meja 2x4 meter. Di depan pintu masuk, dua polisi mengawasi setiap mahasiswa yang datang. ”Jangan sampai ada wartawan yang masuk,” ujar seorang petugas memperingatkan staf Rokhmin.

Hari itu ada 13 mahasiswa yang mengikuti kuliah sang guru besar yang pernah menjadi dosen teladan tingkat nasional itu. Salah satunya, istrinya sendiri, Pigoselpi Anas. Ibu empat anak yang juga adik kelas Rokhmin di IPB itu kini sedang mengambil program doktor di bidang sumber daya perairan. Rokhmin sampai kini juga masih tercatat sebagai ketua program studi pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan pascasarjana IPB. ”Manajemen pesisir itu penting, dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…